Kata Mutiara Imam Syafi'i

 Kata Mutiara Imam Syafi'i

Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak ingin menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak ingin mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?
[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i - Beirut, page. 42]

ini adalah salah satu contoh diwan dari Imam syafi’i yang bermakna sangat dalam. banyak dari kita yang tidak mengetahui mutiara kata dari imam besar ini. Beliau lebih terkenal sebagai Imam Mazhab dan ahli fiqih, tapi sesungguhnya beliau juga adalah seorang sufi dan ahli tasawuf, akan tetapi tidak banyak yang menggambarkan sosok sufinya.
berikut adalah mutiara kata dari Imam Syafi’i, semoga kita bisa mendapatkan pencerahan dan hikmah dari kata-kata beliau.. Amien

A.) MENERIMA TAKDIR ALLAH.

Biarlah hari-hari itu berlalu kerjakan yang engkau sukai, apabila takdir sudah menentukan maka berlapang dadalah kau.


Janganlah engkau gelisah terhadap musibah-musibah malam hari karena tiada satu pun musibah itu yang kekal abadi.

Kuatkanlah dirimu menghadapi cobaan-cobaan hidup, surah hati dan setia hendaklah menjadi pekertimu.

Meski bagai buih lautan keaibanmu di kalangan orang lain namun rahasia pribadimu hendaklah selalu tersimpan.

Tutuplah rahasiamu dengan kemurahan hati karena konon semua keaiban dapat ditutup dengan kemurahan hati.

Jangan engkau tampakkan kelemahan pada lawanmu karena kuatnya mental lawan merupakan bahaya bagimu.

Jangan engkau harapkan kemurahan orang yang kikir sebab orang yang sedang kehausan tak akan mendapatkan air dalam api.

Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu.

Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi,  tiada kefakiran yang lama , tiada kemakmuran yang lestari.

Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan.

Apabila ajal datang padamu maka tak sejengkal bumi dan tidak pula sebidang langit yang dapat melindungimu.

Bumi Allah amatlah luas namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun menjadi sempit.

Biarlah hari-hari itu tidak setia setiap saat sebab obat apa pun juga tak akan menangkal ajal.

B.) NILAI DOA.

Apakah engkau meremehkan suatu doa kepada Allah, apakah engkau tahu yang dihasilkan oleh doa?.

Ibarat panah di malam hari, ia tidak akan meleset namun ia punya batas dan setiap batas ada saatnya selesai.

C.) PEDIHNYA UJIAN HIDUP.

Banyak orang berbicara tentang hal ihwal wanita, konon mencintai wanita adalah ujian hidup yang pedih.

Mencintai wanita bukanlah cobaan hidup yang pedih tetapi dekatnya orang yang tidak disukai itulah cobaan hidup yang pedih.

D.) SASTERAWAN.

Aku terlambat diantara orang-orang yang dungu yang tidak tahu hak-hak sastrawan sampai kepala ditukarnya dengan ekor.

Manusia dapat disatukan namun akalnya tetap berbeda baik dalam masalah sastra maupun dalam masalah hitungan.

Tak ubahnya emas Ibriz semuanya berwarna kuning namun tidak semua emas punya nilai yang sama.

Dan kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya tak dapat dibedakan orang mana yang cendana dan mana yang kayu bakar.

E.) NASIB UNTUNG.

Singa yang buas mati kelaparan di hutan dan daging-daging domba dimakan anjing.

Hamba sahaya yang hina terkadang tidur di atas sutera sedang bangsawan mulia tidur di atas debu.

F.) GEJALA UBANAN DAN AMAL SALIH.

Padamlah semangat diriku karena rambutmu sudah beruban malam-malamku pun menjadi gelap meskipun bintang-bintang bercahaya.

Burung hantu yang mana bersarang di atas kepalaku yang memakasaku begitu waktu gagak hitamku terbang.

Engkau datang kepadaku saat umurku sudah menua karena tempat bernaungmu hanyalah rumah-rumah tua.

Apakah sejahtera hidupku setelah rambut cambangku diliputi uban-uban putih dan semir menghitam tidak berguna lagi.

Bila kulit orang sudah menguning dan rambut-rambutnya sudah memutih. Hari-hari yang indah kian keruh pula jadinya.

Tinggalkanlah olehmu perbuatan-perbuatan yang buruk karena manusia yang bertakwa tidak boleh mengerjakannya.

Tunaikanlah zakat kedudukanmu karena zakat ini tak ubahnya seperti zakat harta, apabila sudah cukup nisabnya.

Berbuat baiklah kepada orang merdeka maka engkau dapat menguasainya karena sebaik-baiknya dagangan orang mulia adalah pekerjaannya.

Jangan berjalan di atas bumi dengan sombong dan congkak karenaa tiada lama lagi engkau masuk ke bumi juga.

Siapa yang ingin mencicipi dunia akulah rasa dunia itu pahit serta getirnya telah berkumpul dalam diriku.

Dunia yang kulihat adalah tipu daya dan kebatilan tak ubahnya sebuah fatamorgana yang tampak di tengah sahara.

Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya ingin menarik-narik dan merobeknya.

Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya berarti engkau berebutan dengan anjing.

Beruntungnlah orang-orang yang rumahnya terang menyala dan tertutup pintu-pintunya dan rapat pula kelambunya.

G.) MURAH HATI DAN BUDI BAIK.

Apabila orang hina mencaciku derajatku justru meningkat dan segala keaiban yang kuterima aku pula pangkal sebabnya.

Seandainya jiwaku tidak lebih mulia dari diriku niscaya aku sudah menguasainya dari orang hina yang melawannya.

Andaikan aku berusaha untuk kepentinganku pula engkau akan melihatku pelan-pelan terhadap yang kucari.

Namun aku berusaha untuk kepentingan kawanku sebab aib rasanya seorang kenyang perutnya sedang kawannya dalam kelaparan.

Orang yang bodoh pun memberitahui dengan segala cara yang buruk.

Ia semakin dungu sedang aku semakin bijaksana, ibarat kayu cendana semakin terbakar semakin harum baunya

Apabila engkaumelayaninyaEngkau telah menyenangkannyaApabila engkau membiarkanIa akan mati busuk

H.) MERANTAU UNTUK MENCARI ILMU


Merantaulah, engkau akan mendapatkan pengganti dari orang-orang yang kautinggalkan; dan bekerja keraslah karena sesungguhnya kelezatan hidup itu ada dalam kerja keras

Sungguh aku melihat menggenangnya air itu akan membuatnya rusak; jika ia mengalir maka ia menjadi bagus, dan jika tidak mengalir maka dia tidak bagus

Singa-singa itu, andaikan tidak pernah meninggalkan sarangnya, dia tidak akan mendapatkan mangsa; dan anak panah takkan pernah mengenai sasaran jika tidak meninggalkan busurnya

Matahari itu, andaikan dia berhenti terus di orbitnya; pasti semua manusia akan menjadi bosan kepadanya, baik orang ‘Ajam maupun Arab

Bijih emas itu tidak ada bedanya dengan tanah biasa di tempat-tempat asalnya; sedangkan cendana adalah sejenis kayu bakar saja di negeri asalnya

Jika bijih emas itu meninggalkan negeri asalnya, maka menjadi mahal harganya; dan jika kayu cendana itu meninggalnya negeri asalnya maka ia pun semahal emas

”Kudatangi orang-orang.
Kucari teman setia dalam kesulitan.

Kutelusuri masa jaya dan sulit.


Aku berteriak di kampung-kampung “Adakah orang yang mau membantuku?”.

Hanya kudapatkan orang mencelaku saat aku jatuh.

Dan kudapatkan orang menghasutku saat aku jaya


Aku telah bergaul dengan banyak orang yang tak terhitung jumlahnya,bahkan aku mengira bahwa tanganku telah penuh.


Setelah aku menguji teman-temanku,kudapatkan mereka bagaikan masa dalam pengkhianatannya,mengikis habis tak meninggalkan sisa.


Jika aku tidak berada di hadapannya yang jahat darinya mencaciku dan jika aku sakit yang terbaik darinya tak menjengukku.


Jika melihatku beruntung,mereka sakit hati.

Dan jika melihatku jatuh,mereka bersorak….
Kutelusuri masa, kucari teman sejati.
Tapi pencarianku sia-sia tanpa arti
Jika seseorang memperhatikanmu hanya sekedar basa-basi.
Tinggalkanlah dan jangan banyak engkau sesali.


Manusia itu selalu berubah-ubah sikap.

Dengan meninggalkannya hati menjadi lapang dan TABAH.


Tidak semua orang yang tampak mencintaimu itu hatinya mencintai..

Dan tidak semua orang yang engkau kasihi itu Tulus dan Ikhlas.


Jika cinta itu tidak didasari dengan ketulusan yang dalam,tiada ia membawa untung.

Kedatangannya hanyalah secara terpaksa…

ZUHUD
Hendaknya engkau bertaqwa kepada Allah jika engkau lalai
Pasti Dia membawa rezeki tanpa kau sadari
Bagaimana engkau takut miskin padahal Allah Sang Pemberi Rezeki
Dia telah memberi rezeki burung dan ikan hiu di laut
Siapa yang mengira rezeki hanya didapat dengan kekuatan
Semestinya burung pipit tidak dapat makan karena takut pada elang
Turun dari dunia (mati), tidak tahu engkau kapan

Bila sudah malam, apakah engkau akan hidup hingga fajar?
Berapa banyak orang yang segar-bugar mati tanpa sakit dan berapa banyak orang yang sakit hidup sekian tahunan

http://islamizona.blogspot.co.id/

Belum ada Komentar untuk " Kata Mutiara Imam Syafi'i"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai pendapat Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel